teman

Diriku terdiam seribu bahasa
menjadi alpa dengan apa yang ku terima
menjadi sangsi akan hidup yang dijalani
satu persatu hilang dr pandangan.

ku sedar apa yang seharusnya ku tempuhi
tak mungkin dapat ku leraikan lagi
semua ini bukannya ku inginkan
menambahkn lagi kedukaan, cobalah fahami.

ku hilang tanpa berita
aku pergi tanpa kata
ku berubah tanpa disedar
hanya mampu pendamkn rasa

pastinya ada saja
yang menganggu difikiranku
ku menjadi tak menentu
kedinginan hati, tak siapa yang tahu.

kini ku terdiam seribu pekataan
mencari apa sebenar yang terjadi
diriku yng menjadi perbualan
melihat perubahan diriku ini.

diatas sebab ku lakukan begini
biar saja aku yang ketahui
dibalik kebahagiaan pastinya tersimpan
rasa yang sebenar kesedihan.
ohh teman.

wahai teman, maafkanlah.
andaikan ku berubah.
bukannya ku mahu.
namun tk mampu.
ku selindungkan rasa dihatiku.

dugaan dari ilahi

terdiam dan aku terpaku,
pada kehidupan yang ditempuh,
kesemua jalan telah terlanjur,
tetapi belum ada yang kutemu,
siang dan malam aku bertanya,
pada diriku yang tidak bermaya,
siapakah yang sudi untuk bersama,
menjalankan kehidupan yang melara,

mengapakah.

derita harus melanda,
dalam hidupku,
mengapa sengsara harus ku alami,
haruskah aku,
tempuhinya dengan rela hati,
dengan cabaran dan kehidupan yang hitam,

tak akan ku kejar.

walaupun ini semua cabaran,
dengan dugaan dari ilahi,
takakan ku putus asa pun,
dan tetap ku berdiri selama ini.